Era Metaverse: Integrasi Dunia Maya dan Nyata, Mansaro Madrasah Digital

Madrasah Aliyah Negeri 1 Bojonegoro (Mansaro_red) diputuskan untuk menjadi pilot project Madrasah Digital dengan tema ‘Madrasah Pancasila sekaligus Nasionalis, Agamis dan Tidak Melupakan Akar Budaya Bangsa’ bertempat di halaman tengah Madrasah setempat. Jumat (17/06/2022). 

Dari pantauan Komnasdik kegiatan diawali upacara bendera ditandai Kepala Madrasah sebagai Pembina Upacara memasuki acara menaiki motor dengan memakai blangkon di kawal oleh beberapa pengawal memakai jas hitam dan kaca mata hitam (siswa_red) disertai bunyi sirene dan asap smoke bomb mengepul menambah suasana tampak luar biasa.

Setelah itu, pembagian hadiah kepada para juara class meeting dan selanjutnya Kepala Mansaro mendampingi tamu undangan untuk melihat lihat kemajuan fasilitas ruangan pendukung Mansaro menuju Era Metaverse. 

Hadir pada kesempatan yang baik itu diantaranya Pejabat Lingkungan Pemkab Bojonegoro, Pejabat Lingkungan Kemenag Bojonegoro, Kepala Mansaro beserta Jajaran, Siswa dan Komnasdik.

M. Saifuddin Yulianto, Kepala Mansaro menegaskan, setelah akhir bulan lalu Madrasah ini ditunjuk sebagai Madrasah Digital untuk mengikuti Issue Internasional Simposium of Education di Jakarta bersama dengan 40 tenaga ahli dari Kemenag yang melibatkan semua jenjang pendidikan Madrasah mulai dari RA hingga MA. Pada saat itu Madrasah ini diputuskan termasuk salah satu diantara tiga madrasah pencontohan diantaranya MAN 1 Bojonegoro, MAN 4 Kebumen dan MTs Asahan.

Dikatakannya, setelah menjadi pilot project Madrasah Digital maka kita putuskan hari ini kita lempar ke anak-anak termasuk Madrasah Pancasila dan Madrasah Ramah Anak. Kita lakukan karena kebetulan hari ini adalah momen kurikulum yang terbaru yaitu Kurikulum Merdeka/Mandiri itu adalah momennya memanusiakan manusia dan memberikan kesempatan ke anak-anak untuk menjadi Pancasilais karena Madrasah agamis, nasionalis tetapi ingat kita tidak boleh melupakan akar budaya bangsa.

“Ruang multimedia Parikesit diharapkan bisa menjadi muara bagi anak-anak untuk menimba ilmu secara langsung dan itu nanti juga akan kita coba kembangkan metaverse karena pendidikan kita sudah masuk Era Metaverse dan kita coba memulainya. Kita kemarin sudah memesan alat-alatnya, kita masih nego harganya. Semoga nanti anggaran Dipa tahun yang akan datang bisa kita masukan untuk peralatan metaverse,” ujarnya.

Pak Udin panggilan familiar Kepala Mansaro sekaligus Kyai asal Plumpang Tuban ini menuturkan dengan metaverse, anak-anak tidak harus ke Afrika tetapi berada di ruangan seakan akan berada di Afrika. Anak-anak tidak harus ke Mekah tapi seakan akan mereka sudah berada di Mekah karena untuk hari ini, itu kalau dananya ada tetapi waktu berangkatnya lama, yang usia 65 tahun juga tidak bisa berangkat maka eranya adalah Era Metaverse. Jadi nanti kita siapkan alatnya semoga penganggaran tahun yang akan datang bisa kita gunakan untuk itu. Semboyan Madrasah kita yaitu pancasila, budaya, agamis dan nasionalis.

“Class meeting dimulai pekan lalu yaitu hari Senin sampai berakhir pada hari Kamis kemarin termasuk diantaranya adalah lomba literasi dan insyaallah kedepan ini kita tinggal menunggu waktunya apakah ada di Idul Adha atau Muharram nanti akan ada lomba tulis tentang kisah perjalanan Rasulullah dengan hadiah sekitar senilai sepuluh juta rupiah dari donatur pengusaha sukses,” pungkasnya.

(Bangun Purnomo: Koord. IT, Media & PPID Komnasdik Jatim). 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Admin PTSP

Silahkan Hubungi Kami

Powered by WpChatPlugins